Rp60 M Benahi Jalan Provinsi di Siak

SIAK (RIAUPOS.CO) - Ruas jalan provinsi yang rusak parah melintasi berbagai Kabupaten di Riau bakal segera dilelang. Khusus di Siak, sekitar delapan pekerjaan sudah disiapkan dengan total anggaran Rp60 miliar. 

   Selain peningkatan ruas jalan rusak parah di Koto Gasib dengan kaki seribu berikut jembatan, jalan perusahaan Pekanbaru-Perawang di PT SIR tahun ini juga akan dibangun jembatan.

   Berdasarkan data yang dirangkum, Selasa (6/2), delapan hingga sembilan proyek pekerjaan dan peningkatan jalan serta jembatan untuk ruas jalan provinsi di Siak bakal segera dilelang. Dengan demikian Maret atau April mendatang, perbaikan pada ruas-ruas jalan rusak sudah mulai dikerjakan di lapangan.

  “Tentu kita berharap agar ruas jalan di Koto Gasib yang banyak berlubang segera diperbaiki, karena sering terjadi kecelakaan yang menyebabkan kematian,” kata Dwi (35) warga Pekanbaru yang rutin bolak balik Pekanbaru-Siak saat berbincang mengenai ruas jalan rusak tersebut.

  Khusus ruas jalan dimaksud, Pemprov Riau melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Riau sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp28 miliar. Guna pembangunan Jembatan Koto Gasib ruas Simpang Beringin-Maredan-Simpang Buatan. Posisinya di tengah jalan lurus Koto Gasib tersebut.

   “Disiapkan perencanaan untuk konstruksi kaki seribu. Sepanjang 200 meter pada bagian yang bergelombang di sekitar jembatan dengan anggaran Rp28 miliar,” ungkap Kepala Dinas PUPR Riau Dadang Eko Purwanto, Selasa (6/2) siang.

   Lokasi yang bakal dipasang dengan konstruksi kaki seribu tersebut nantinya berada pada posisi tengah jalan sepanjang 16 Km dari simpang Maredan-Km 11 tersebut. Pekerjaan akan segera dilakukan begitu tahapan dan proses lelang tuntas.

   Selain Rp28 miliar untuk ruas jalan tersebut. Juga dijelaskan Dadang, khusus ruas jalan Provinsi di wilayah Kabupaten Siak juga sudah akan segera dilelang pekerjaan pemeliharaan jalan Simpang Minas-Simpang Pemda-Simpang Tualang Timur. Pemeliharaan sepanjang 0,7 Km berkala dan 20 Km rutin. Pagu anggaran disiapkan Rp4,2 miliar.

   Kemudian juga ada pemeliharaan Jembatan Teluk Masjid Rp2,1 miliar, Pemeliharaan jalan Pakning-Teluk Masjid-Simpang Pusako Rp6,2 miliar, Pemeliharaan jalan Simpang Beringin-Maredan-Simpang Buatan Rp4,2 miliar. Pemeliharaan Jembatan Perawang Rp1,9 miliar, peningkatan jalan Simpang Minas-Simpang Pemda-Simpang Tualang Timur sepanjang 0,6 Km dengan pagu Rp5,3 miliar dan peningkatan Jalan Siak-Perawang 0,85 Km dengan pagu Rp3,9 miliar.

   “Semua akan segera dilelang. Termasuk ada anggaran Rp5 miliaran untuk pekerjaan buat jembatan di jalan perusahaan itu (PT SIR) ya. Tahun ini satu unit jembatan, jadi ampang-ampang di sana dilepas,” sambungnya.

Sumber: Riau Pos, 07 februari 2019
http://www.riaupos.co/194266-berita-rp60-m-benahi-jalan-provinsi-di-siak.html#.XGEh0dIzbIU
Share:

Pemprov Anggarkan 2.000 Rumah Layak Huni

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau memastikan penganggaran untuk Rumah Sehat Layak Huni (RSLH) tahun ini. Jumlahnya mencapai 2.000 unit dengan estimasi anggaran perunit Rp60 juta. Dengan demikian, pemprov kembali bisa memberikan bantuan RSLH kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
Demikian disampaikan Wakil Ketua DPRD Riau Noviwaldy Jusman kepada Riau Pos, Senin (4/2). Ia menjelaskan, kebutuhan masyarakat akan RSLH masih sangat banyak tahun ini. Bahkan untuk tahun lalu masih ada warga yang belum mendapatkan. Untuk itu pihaknya telah memperjuangkan bagaimana program RSLH bisa masuk ke APBD 2019.

‘’Alhamdulillah masuk dan kembali kami anggarkan. Insyaallah segera berjalan. Namun untuk lebih selektif, kami meminta supaya masyarakat yang menerima bantuan benar-benar patut. Artinya, jangan sampai calon penerima berkecukupan tapi tetap dapat bantuan,” paparnya.

Beberapa syarat yang dibuat antara lain masyarakat dengan umur diatas 60 tahun. Dimana menurut pemikiran dewan, umur diatas 60 tahun tidak lagi produktif dalam menghasilkan. Kemudian masyarakat yang sudah memiliki dasar bangunan pada rumah. Bukan baru memiliki tanah.”Artinya rumah yang tidak layak kita jadikan rumah yang layak. Baik dari segi MCK-nya itu harus benar-benar layak,” tambahnya.

Nantinya setiap kabupaten/kota akan mendapat jatah 178 unit RSLH. Dimana tim penilai calon penerima bantuan dibentuk sendiri oleh dinas terkait. Kepada pelaksana, lelaki yang karib disapa Dedet itu meminta agar program tersebut dimanfaatkan sebaiknya. Jangan sampai ada kongkalikong atau mempermainkan program tersebut. Seperti menjual program dengan imbal balik dari penerima bantuan.

Sumber: Riau Pos, 05 Februari 2019
http://www.riaupos.co/194183-berita-pemprov-anggarkan-2000-rumah-layak-huni-.html#.XGEhDdIzbIU
Share:

Wisatawan Padati Pasar 1.000 Durian

ROHUL (RIAUPOS.CO) - Iven Pasar 1.000 Durian yang dipusatkan di objek wisata Danau Cipogas, Desa Sialang Jaya, Kecamatan Rambah, Sabtu (2/2), dihadiri ribuan pengunjung dan wisatawan.

Pasalnya, Pasar 1.000 Durian yang baru pertama dilaksanakan dan dalam rangka memeriahkan pengukuhan pengurus Gerakan Pesona Indonesoa (GenPi) Kabupaten Rohul yang bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Rohul, berlangsung sukses..

Suksesnya iven Pasar 1.000 Durian, terlihat tingginya minat dari masyarakat maupun wisatawan dari luar Rokan Hulu yang hadir yang diperkirakan mencapai  3.000 hingga 3.500 orang yang datang untuk menikmati 1.200 durian yang telah disiapkan oleh panitia.

Bupati Rokan Hulu H Sukiman dalam sambutannya menyambut baik dan mendukung ivent Pasar 1.000 Durian yang baru pertama kali digelar dalam rangka memeriahkan pengukuhan pengurus GenPi Rohul.

Menurutnya, Pasar 1.000 Durian sukses mendapatkan perhatian dari wisatawan dan masyarakat luar Rokan Hulu, dan ini akan dijadikan kalender iven pariwisata yang digelar setiap tahunnya oleh Pemkab Rohul melalui Disparbud.

Sukiman menyebutkan, iven Pasar 1.000 durian ini memberikan dampak terhadap penambahan penghasilan masyarakat maupun petani atau pemilik tanaman durian.

 ‘’Pasar 1.000 Durian memberikan dampak yang cukup besar. Terutama dalam promosi objek wisata Rohul. Lebih dari itu, kegiatan ini memberikan dampak positif terhadap peningkatan ekonomi masyarakat atau pedagang, khususnya pemilik pohon durian. Bayangkan 1.200 buah durian yang disiapkan panitia habis, dengan voucher senilai Rp50 ribu makan durian sepuasnya di satu lapak,’’ tuturnya.

Orang nomor satu Rohul itu mengatakan, pemerintah daerah akan menjajaki kerjasama dengan pihak Telkom. Karena trendnya sekarang ini, jaringan telekomunikasi 4G atau 3G di lokasi objek wisata sangat berdampak pada peningkatan kunjungan wisatawan.

‘’Di era digital saat ini, objek wisata harus didukung dengan kualitas signal telekomunikasi. Kecenderungan wisatawan saat ini, lebih suka berkunjung ke objek wisata yang memiliki kualitas internet yang bagus. Keberadaan mereka di lokasi wisatan, langsung di-upload ke media sosial. Makanya jaringan telekomunikasi yang bagus di objek wisata menjadi perhatian kita kedepan,’’ tambahnya.

Sementara itu, Kepala Disparbud Rohul Drs Yusmar MSi menjelaskan, iven Pasar Seribu durian, salah satu langkah, dalam rangka memperkenalkan dan mempromosi objek wisata yang ada di Rohul.

 ‘’Pasar 1.000 Durian dijadikan kalender iven pariwisata tahunan Pemkab Rohul. Bahkan salah satu perbankan plat merah siap berpartisipasi untuk mendukung dalam mempromosikan objek wisata di Rohul,’’ tuturnya.

Sumber: Riau Pos, Senin 04 Februari 2019
http://www.riaupos.co/194128-berita-wisatawan-padati-pasar-1000-durian.html#.XFfjhNIzbIU

Share:

100 Persen Desa di Siak Berlistrik

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Awal tahun ini, PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Riau dan Kepulauan Riau kembali memberikan sumbangsih besar kepada Provinsi Riau karena telah melistriki seluruh desa yang berada di Kabupaten Siak.

Hal ini ditandai dengan diadakannya acara peresmian 100 persen desa berlistrik yang digelar di Desa Muara Kelantan Kecamatan Sungai Mandau, Siak, Kamis (31/1)

‘’Ada 4 desa terakhir yang belum berlistrik dan kini telah kami listriki yaitu Desa Tasik Betung, Desa Rantau Bertuah, Desa Teluk Lancang dan Desa Teluk Lanus,’’ ujar Irwansyah.

Beliau mengungkapkan telah mengeluarkan dana yang besar demi tercapainya 100 persen desa berlistrik Kabupaten Siak. ‘’Pembangunan infrastruktur kelistrikan pada 4 desa terakhir ini telah menghabiskan dana lebih dari Rp19 miliar,’’ ungkap Irwansyah.

Infastruktur kelistrikan yang dibangun pada desa tersebut di antaranya Jaringan Tegangan Menengah (JTM) dengan total lebih dari 35,7 KMS, Jaringan Tegangan Rendah (JTR) lebih dari 19,3 KMS dengan total keselurahan daya Gardu Distribusi lebih dari 720 kVA. ‘’Seluruh infastruktur kelistrikan ini dibangun demi meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi pada masyarakat. Karena dengan pertumbuhan listrik maka pertumbuhan ekonomi pada suatu daerah pun ikut meningkat,” tambah Irwansyah.

"Pada 2011 Kabupaten Siak, rasio desa berlistrik hanya 33 persen. Tapi pada saat ini 2019, Alhamdulillah Siak telah mencapai 100 persen atas upaya PLN melistriki desa-desa," ujar Syamsuar.

Sumber: Riau Pos, Jumat 01 Februari 2019
http://www.riaupos.co/193991-berita-100-persen-desa-di-siak-berlistrik.html#.XFfhItIzbIU
Share:

Permudah Masyarakat dengan Layanan Paspor Simpatik

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Riau Pos membuat kejutan di Hari Bhakti Imigrasi ke-69, Selasa (29/1). Manajemen Riau Pos diwakili General Manager Bisnis Ahmad Dardiri dan Junior Manager Iklan Dewi Achyar berkunjung sekaligus memberikan kue ulang tahun kepada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwil Kemenkumham

M Diah mengatakan, peringatan Hari Bhakti Imigrasi ke-69 Kantor Imigrasi Kelas I TPI Pekanbaru telah membuka layanan paspor simpatik. Melalui layanan ini, nantinya masyarakat dapat melakukan pengurusan pembuatan paspor baru maupun penggantian dengan kuota terbatas. Hal ini dilakukan guna mempermudah masyarakat melakukan pembuatan paspor di akhir pekan.

“Layanan paspor simpatik ini kami gelar jelang Hari Bhakti Imigrasi. Dan layanan ini akan hadir melayani masyarakat setiap hari Sabtu dan dibatasi sebanyak 75 orang,” kata M Diah.

Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir berbagai inovasi telah dilakukan oleh imigrasi berupa, Enhanced Cekal System (ECS), Implementasi SIMKIM, Border Control Management (BCM), Paspor Elektronik, Aplikasi Pelaporan Orang Asing (APOA), e-Kitas, Izin Tinggal Online, Visa Online, Antrian Paspor Online yang semuanya dalam rangka mewujudkan e-government dan sejalan dengan Nawacita Pemerintahan Jokowi-JK.

Sumber, Riau Pos, Rabu 30 Januari 2019
http://riaupos.co/193893-berita-permudah-masyarakat-dengan-layanan--paspor-simpatik.html#.XFJOKNIzbIU
Share:

Pesimis Harga Telur Stabil

KOTA (RIAUPOS.CO) - Harga telur ayam ras mulai berangsur normal. Harga telur yang sempat Rp1.700 perbutirnya turun menjadi Rp1.400 perbutirnya. 

 Hal itu diungkapkan Sri Suparmi. Penjual telur grosiran di Jalan Cipta Karya ini mendapatkan pasokan berlimpah. Membeludaknya stok menjadi faktor penyebab harga telur mulai normal. 

“Sejak akhir pekan kemarin sudah turun. Bisa dibilang normal lagi,” ungkapnya, Senin (28/1). 

Sumber: Riau Pos, Selasa 29 januari 2019
http://riaupos.co/193846-berita-pesimis-harga-telur-stabil.html#.XFJMt9IzbIU
Share:

300-an Alat Tapping Box Sudah Terpasang

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Sebanyak 300 alat perekam transaksi (tapping box) sudah terpasang di beberapa lokasi wajib pajak yang ada di Pekanbaru. Pada tahun 2019 ini, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Pekanbaru menargetkan akan memasang 2.000 unit alat tapping box.

Kepala Bapenda Pekanbaru Zulhelmi Arifin mengatakan, ratusan alat tapping box tersebut saat ini sudah terpasang di beberapa objek pajak seperti restoran, hotel, tempat hiburan, sarana parkir yang ada di Pekanbaru. 

“Setelah ada penyuluhan dari KPK beberapa waktu lalu, hingga saat ini kami sudah memasang 300-an unit alat tapping box. Kami akan terus gesa pemasangan alat ini, karena masih banyak wajib pajak yang belum dipasangi alat perekam transaksi ini,” katanya.

Dari data sementara yang dimiliki pihak Bapenda, belakangan ini masih menemukan wajib pajak yang tidak jujur dalam hal melakukan pembayaran kewajibannya. Hal tersebut diketahui dari alat tapping box.

“Dari hasil pengecekan data melalui alat tapping box yang sudah dipasang, diketahui ada sekitar 20 wajib pajak yang tidak jujur. Atau terjadi selisih pembayaran antara omset yang diterima dengan pajak yang dibayarkan,” katanya.

Berdasarkan data yang dihimpun dari alat tapping box, terjadi kurang bayar pada wajib pajak mulai dari Rp18 hingga Rp67 juta perbulannya. Dari data tersebut, wajib pajak tidak mengelak lagi, karena alat tapping box yang telah dipasang bisa memindai transaksi wajib pajak secara real time.

“Terhadap wajib pajak yang tidak jujur tersebut, saat ini sedang dilakukan proses pemeriksaan. Setelah proses pemeriksaan tersebut, para wajib pajak tersebut juga diharuskan untuk segera melunasi kekurangan bayar tersebut,” tegasnya.

Sumber: Riau Pos, senin, 28 Januari 2019
http://riaupos.co/193802-berita-300an-alat-tapping-box-sudah-terpasang.html#.XFJKlNIzbIU
Share:

Tour de Sawah Iven Pariwisata Perdana 2019

SIAK (RIAUPOS.CO) - Ratusan masyarakat dan pelajar ikut berpartisipasi bersepeda santai dalam ivent Tour de Sawah (TDS) II, Sabtu (26/1) pagi di Kecamatan Bungaraya. Kegiatan yang merupakan iven pariwisata perdana mengawali 2019 ini bagi Siak sebagai daerah yang ingin terus mengembangkan potensi wisatanya.

Menggunakan sepeda ontel Wakil Bupati Siak Alfedri bersama komunitas sepeda antik lainnya penuh semangat mengayuh pedal sepeda mulai dari kantor camat menuju ke Taman Harmoni Raya. Kegiatan TDS tersebut telah masuk kedalam kalender iven pariwisata Kabupaten Siak tahun 2019, dari 29 iven wisata yang telah diagendakan.

‘’Tour de Sawah merupakan iven wisata pertama di tahun 2019, ini bagian promosi dari kalender iven pariwisata di Kabupaten Siak,” kata Alfedri di lokasi Agrowisata Taman Harmoni Raya.

Kegiatan ini lanjutnya, tentunya dengan harapan bisa menggerakan ekonomi masyarakat, sebab semakin banyak kunjungan wisata semakin banyak transaksi jual beli di sini.
“Hendaknya kegiatan ini bisa ditiru oleh kecamatan lain di Kabupaten Siak, sehingga semakin banyak tujuan wisata ke Negeri Istana ini,” harapnya.

Kata Alfedri Siak ini masuk sebagai salah satu daerah di Indonesia yang diminta untuk promosi wisata pada iven Indonesia Expo di Jeddah beberapa waktu yang lalu. Selain Payakumbuh, Padang dan Bantul.

Sumber: Riau Pos, Senin, 28 Januari 2019
http://riaupos.co/193776-berita-tour-de-sawah-iven-pariwisata-perdana-2019.html#.XFJDtdIzbIU
Share:

Harga Beras Lokal Naik Lagi

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Harga beras topi koki dan beras belida kembali naik jadi Rp12.500 per kilogram, Ahad (20/1). Harga beras tersebut sempat turun Rp2 ribu per kilogram beberapa hari sebelumnya. Harga normal beras tersebut Rp11 ribu per kilogram. 

Menurut seorang pedagang bernama Iwan, naiknya harga beras tersebut karena menyesuaikan harga dari pemasok. Sebagai pedagang ia mengaku hanya mengikuti harga dari pemasok. Harga beras memang yang paling sering mengalami perubahan tiap pekannya. 

“Perkembangan harga beras akhir-akhir ini memang kerap terjadi. Intinya kita menyesuaikan harga dari pemasok. Sempat turun sekarang sudah naik lagi,” ujar pedagang beras di Pasar Arengka tersebut. 

Ia menjelaskan, harga beras selain belum normal juga tidak pernah stabil. Sebagai pedagang, ia juga tidak terlalu memahami kondisi tersebut. Namun ia memastikan bahwa tidak stabilnya harga beras sama sekali bukan karena dampak adanya dampak dari pasokan. 

Menurutnya, pasokan atau distribusi beras sampai saat ini masih normal. Informasi yang ia terima bahwa kenaikan harga beras karena mengikuti perkembangan zaman. “Informasinya seperti itu, harga BBM naik, harga beras tak mungkin tidak mengikuti kenaikan BBM. Itu kata distributor. Jadi bukan karena pasokan berkurang,” katanya. 

Lanjut Iwan, kenaikan juga terjadi pada beras premium. Seperti  pandan wangi dan mundam yang hampir enam bulan mengalami kenaikan. Saat ini harga kedua jenis beras kualitas super itu Rp15 ribu per kilogram. Sedangkan harga normalnya Rp12 ribu per kilogram. 

Tingginya harga beras lokal juga sudah berdampak pada daya beli masyarakat. Saat ini masyarakat Pekanbaru kelas menengah ke bawah mulai memilih beras impor asal Thailand. Meski kualitasnya sedikit di bawah beras lokal namun harga beras impor yang jauh di bawah beras lokal. 

“Beras Thailand itu cuma Rp9 ribu per kilogram. Kualitasnya ya tidak begitu jauh dari beras lokal. Kami juga kecewa mengapa harga beras lokal terus mengalami kenaikan,” tambah Yadi konsumen beras lokal ini.

Sumber: Riau Pos, Senin, 21 Januari 2019
http://www.riaupos.co/193466-berita-harga-beras-lokal-naik-lagi.html#.XE5yodIzbIU
Share:

Flyover dan Siak IV Diresmikan Bersamaan

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) Pembangunan dua flyover di Pekanbaru terus digesa. Termasuk juga Jembatan Siak IV. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Riau menyusun agenda peresmian ketiga proyek itu dilakukan akhir Januari ini oleh Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim. Peresemian dilakukan di satu tempat, yaitu Jembatan Siak IV.

Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Riau, Yunnan Haris mengatakan, hingga saat ini realisasi fisik pembangunan dua flyover sudah berada di angka 98 persen. Baik itu flyover Pasar Pagi Arengka maupun flyover Simpang SKA.

Dua persen yang tersisa lagi, kata dia, hanya finishing saja. Sehingga tak memakan waktu yang lama. Diprediksi, akhir Januari sudah rampung. “Tinggal finishing saja lagi,” kata Yunnan, Selasa (15/1).

Pihaknya menargetkan, Februari mendatang dua jembatan layang tersebut sudah bisa digunakan masyarakat umum. Jadwal peresmiannya juga sedang disusun. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Gubernur Wan Thamrin dalam hal peresmian ini.

Hanya saja, peresmian kedua flyover tersebut dipastikan tidak akan dilaksanakan baik di flyover Pasar Pagi Arengka atau di flyover Simpang SKA. Pihaknya akan memusatkan kegiatan peresmian di Jembatan Siak IV Pekanbaru.“Untuk acara peresmianya nanti bareng dengan Jembatan Siak IV. Jadi acaranya kami buat di sana (Jembatan Siak IV, red). Supaya tidak mengganggu arus lalu lintas di dua flyover,” katanya.

Selengkapnya dapat dilihat di link berikut: http://www.riaupos.co/193241-berita-flyover-dan-siak-iv--diresmikan---bersamaan.html#.XE5r9dIzbIU

Sumber: Riau Pos, Rabu, 16 Januari 2019
Share:

2,5 Ton Produksi per Bulan, Pajak Sarang Walet Tak Maksimal

SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - BESARAN angka sarang walet yang sertifikat-nya dikeluarkan oleh Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kepulauan Meranti, tidak singkron dengan besaran pajak sarang walet yang diterima oleh Pemkab Kepulauan Meranti.

Hal itu dibenarkan oleh Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kabupaten Kepulauan Meranti, Ery Suhairi, Kamis (24/1). Diungkapkannya realiasi penerimaan pajak sarang walet sepanjang 2018, sebesar Rp598 juta lebih, dengan target yang ditetapkan sebesar Rp750 juta.

“Realisasi sebesar 79,80 persen saja dari target yang telah ditetapkan oleh Pemkab Kepulauan Meranti 2018 lalu,” ujarnya. Menurut Ery jika diasumsikan nilai jual walet per-kilogram sebesar Rp9 juta, dengan potongan pajak yang ditetapkan Pemkab Meranti sebesar 7,5 persen, maka pendapatan itu dinilainya sangat tidak maksimal.

Asumsi tersebut dampak dari informasi yang diterima dari Barantan Kepulauan Meranti. Dari sertifikat sarang walet yang diterbitkan Barantan Meranti Per-bulannya tidak kurang dari 2,5 ton. Sementara pajak yang diterima tidak mencapai sebesar itu.

“Menurut saya jika dihitung secara kasar, pendapatan kita sepanjang 2018 hanya didapati dari nilai produksi sarang walet sebesar 798 kg saja. Dan tidak lebih,” ungkpanya. 

sumber: Riau Pos, Jum'at, 25 Januari 2019
http://www.riaupos.co/193667-berita-25-ton-produksi-per-bulan--pajak-sarang-walet-tak-maksimal.html#.XEq9bdIzbIU
Share:

Pajak BPHTB Akan Dikurangi

PASIRPENGARAIAN (RIAUPOS.CO) - Dalam mendukung dan memudahkan masyarakat mendapatkan program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang dilaksanakan oleh Badan Pertanahan Kabupaten Rohul, pemerintah daerah berjanji akan mengurangi besaran biaya pajak Biaya Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang dibebankan kepada masyarakat Rohul.

Direncanakan pemerintah daerah akan menerbitkan Peraturan Bupati Rohul tentang pengurangan besaran BPHTB. Karena selama ini menjadi sebuah kendala dalam penerbitan sertikat hak milik tanah masyarakat oleh BPN Rohul.

‘’Kita mendukung program PTSL yang dilaksanakan BPN Rohul. Untuk pengurangan besaran pajak BPHTB sekarang pemerintah daerah sedang mempersiapkan perbubnya. Sehingga kebijakan itu dapat memudahkan masyarakat dalam mendapatkan sertikat tanah melalui program PTSL di Rohul,’’ ungkap Sekda Rohul H Abdul Haris SSos MSi menjawab Riau Pos, Kamis, (24/1) terkait pengurangan pajak BPHTB dalam mendukung program PTSL untuk masyarakat Rohul.

Menurutnya, saat ini sertifikat tanah yang diberikan kepada masyarakat, mayoritas untuk pajak BPHTB-nya, masih sifatnya pajak terhutang. Tentunya dengan adanya kebijakan Pemkab Rohul dalam mengurangi besaran BPHTB sebesar 50 persen, tentu akan memudahkan masyarakat dalam mengikuti program PTSL yang dilaksanakan BPN Rohul.

Sumber: Riau Pos, jum'at, 25 Januari 2019
http://www.riaupos.co/193684-berita-pajak-bphtb-akan-dikurangi.html#.XEq8KdIzbIU
Share:

Masuki Era Industri 4.0, Perusahaan Terapkan Zero Fatality

PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) - Memasuki era Industri 4.0 yang ditandai dengan penggunaan teknologi digital yang kian masif. Hal ini berpengaruh pada hubungan industrial, relasi kerja dan tata kerja potensi bahaya di perusahaan.

Untuk meningkatkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di area kerja di era industri 4.0, Occupational Health and Safety (OHS) PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) mengadakan seminar “Transformasi Budaya (K3) untuk Keberlangsungan Bisnis Perusahaan di Era Industri 4.0” untuk karyawan dan kontraktor. 

Seminar ini diisi oleh dr Sofi Kumala Dewi M.Kk yang membahas mengenai Peran K3 dalam meningkatkan Reputasi Perusahaan di Era Industri 4.0”. Kemudian Drs Ridwan Zahdi Syaaf MPH menjelaskan Strategi Penguatan Peran Pekerja Dalam Implementasi Budaya K3 serta Ermilia Rozza yang memaparkan tentang bagaimana mewujudkan budaya K3 untuk mencapai stabilitas bisnis perusahaan di era industri 4.0.

Para pemateri menjelaskan para pekerja wajib berbenah dan meningkatkan kapasitas diri agar dapat bersaing.(ksm)

sumber: Riau Pos, Kamis, 24 Januari 2019
http://www.riaupos.co/193607-berita-masuki-era-industri-40--perusahaan-terapkan-zero-fatality.html#.XEq7vdIzbIU
Share:

Tiket Pesawat Mahal, Penumpang Bus Meningkat

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Mahalnya harga tiket pesawat membuat sejumlah  penumpang beralih ke transportasi darat, yakni bus antarkota antarprovinsi (AKAP) yang dinillai jauh lebih murah. Salah satunya bus Siliwangi Antar Nusa (SAN). Andi, petugas tiket SAN mengakui, terjadinya peningkatan penumpang bus sejak tiket pesawat naik. 

“Memang terjadi peningkatan penumpang dari sebelumnya. Biasa penumpang kami cuma 15 orang untuk satu unit bus, kini meningkat menjadi 30 orang. Sementara, di sini ada 3 unit armada (bus) yang beroperasi setiap harinya,” ujar Andi kepada Riau Pos, Rabu (23/1).

Andi menuturkan, meski terjadinya lonjakan penumpang yang sifnifikan, namun harga tiket tetap normal. “Tapi saat ini kami lebih jauh untung karena tiket pesawat naik. Berpengaruh sekali terhadap jumlah penumpang kami yang meningkat tujuan Pulau Jawa,” tuturnya.

Ia menambahkan, untuk tarif tiket SAN Ac Executive penjualan dari Pekanbaru tujuan Pelembang itu Rp400 ribu, tujuan Jakarta Rp585 ribu, dan tujuan Solo Rp625 ribu. Harga tiket itu sudah normal sesuai dengan ketentuan dari pemerintah.

Kenaikan lonjakan penumpang bus AKAP juga diakui pemilik jasa transportasi darat PT RAPI tujuan Pekanbaru-Medan, Dolok. Ia mengatakan, kenaikan harga tiket pesawat yang terjadi saat ini tentu sangat berpengaruh sekali terhadap jumlah penumpang. Terjadi lonjakan penumpang dari sebelumnya,” ujarnya. 

Gejolak harga tiket yang tak kunjung turun hingga Rabu (23/1) membuat Association of Indonesian Tour and Travel Agency (Asita) Riau menggelar pertemuan bersama sejumlah petinggi maskapai di Kota Bertuah.Pertemuan ini dilakukan bersama pihak maskapai terkait kenaikan harga tiket pesawat dan bagasi gratis yang dihapuskan di Sultan Resto, Jalan Ronggowarsito, Pekanbaru.

sumber: Riau pos, kamis, 24 januari 2019
http://www.riaupos.co/berita.php?act=full&id=193590&page=1#.XElAl9IzbIU
Share:

DPP Sebut Kenaikan Harga Beras karena Daya Beli Tinggi

KOTA (RIAUPOS.CO) - Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (DPP) Kota Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut memantau secara intens perkembangan harga beras. Berdasarkan pantauan di pasar pasar tradisional diketahui bahwa terjadi peningkatan daya beli masyarakat.

Pantauan DPP juga berlaku terhadap harga beras premium yang juga naik. Seperti beras pandan wangi dan mundam. Jika harga beras topi koki dan belida dari Rp11 ribu naik menjadk Rp12,5 ribu per kilogram. Sementara harga beras pandan wangi dan mundam dari Rp13 ribu naik jadi Rp15 ribu per kilogram.

Mahalnya harga beras lokal telah mempengaruhi pilihan masyarakat. Beras impor dari Thailand yang harga jauh lebih murah dibanding beras lokal saat ini menjadi pilihan. Beras impor tersebut dijual Rp9 ribu per kilogram. Jika beli melebihi 10 kilo maka harga perkilonya bisa ditawar lebih rendah lagi.

Hal itu yang berlaku di toko Risman. Penjual beragam beras partai beras itu juga menjual eceran untuk masyarakat. "Ada beras dari Sumatera Utara, Pelembang dan pulau Jawa. Beras Thailand sekarang yang paling laris karena harganya lebih murah," ungkap Risman sambil sibuk melayani konsumennya itu.(ilo)

Sumber: Riau Pos, Selasa, 22 Januari 2019
http://www.riaupos.co/193510-berita-dpp-sebut-kenaikan-harga-beras-karena-daya-beli-tinggi.html#.XEbQC9IzbIU
Share: